Jumlah Kematian Akibat Virus Corona di Dunia Tembus 150 Ribu Jiwa
Majalah online - DATA dari Universitas Johns Hopkins, per Sabtu (18/4/2020) jumlah kematian akibat virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 tembus 150 jiwa.
Sebanyak 50 ribu kematian akibat Covid-19, terjadi dalam 83 hari setelah virus corona di laporkan pertama kali di Kota Wuhan, China, pada Desember 2019. Delapan hari kemudian, jumlah kematian naik menjadi 100 jiwa, dan delapan hari selanjutnya, kematian akibat virus corona menjadi 150 ribu orang.
Kasus kematian tertinggi akibat virus corona berada di Amerika Serikat (36.822), Italia (22.745), Spanyol (20.002), Prancis (18.681), dan Britania Raya atau Inggris (14.576).
Sedangkan kasus terinfeksi virus corona di seluruh dunia, mencapai 2.240.768 orang.
Lima negara dengan kasus tertinggi kasus infeksi virus corona, yakni AS (699.706) Spanyol (190.839) Italia (172.434), Prancis (149.130) dan Jerman (141.397).
Di Indonesia, data Kemenkes pada Jumat, 17 April, virus corona telah menjangkiti 5.923 orang, 520 meningggal, dan 607 dinyatakan sembuh.
Trump setop dana WHO
Trump pada Selasa pekan ini, menginstruksikan pemerintahannya untuk menghentikan pendanaan untuk WHO, menyebut organisasi itu gagal dalam tugasnya merespons pandemi virus corona. Dia juga menuntut WHO bertanggungjawab atas dampak pandemi karena dianggap telah menutup-nutupi penyebaran virus itu setelah muncul di China.
Amerika adalah penyumbang terbesar WHO, dengan kontribusi lebih dari USD400 juta pada tahun 2019, sekitar 15% dari anggaran organisasi itu.
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan "bukan waktunya" untuk mengurangi dana ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) atau organisasi lain yang memerangi pandemi.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan hari Rabu, ia sedang "mempelajari dampak penarikan dana Amerika terhadap tugas WHO" dan bahwa badan tersebut "akan mencoba menutupi kekurangan bersama mitra-mitra."
Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan anggota lain fraksi Demokrat telah memperingatkan bahwa menghentikan dana untuk badan PBB yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat internasional akan melumpuhkan koordinasi internasional yang diperlukan untuk memerangi pandemi global itu.
Yayasan yang didanai salah satu orang terkaya di dunia, Bill and Melinda Gates Foundation (BMGF), mengumumkan tambahan sumbangan sebesar USD150 juta untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Sumbangan itu diumumkan berselang sehari setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan penghentian pendanaan dari pemerintahannya untuk WHO.
Melinda Gates yang memimpin yayasan itu bersama suaminya, miliarder pendiri Microsoft Bill Gates, mengatakan tambahan sumbangan tersebut ditujukan untuk membantu mempercepat pengembangan perawatan, vaksin dan langkah-langkah kesehatan masyarakat untuk mengatasi wabah virus corona (COVID-19). Dia juga mengecam keputusan Trump yang menghentikan pendanaan untuk WHO, menyebut langkah itu “sama sekali tak mas